Kamis, 08 Desember 2022

(PRAKTIK BAIK) PENERAPAN PJBL DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI RANGKAIAN LISTRIK PARALEL

 

Lokasi

SD Negeri 1 Bunder

Lingkup Pendidikan

Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan minat belajar siswa di kelas melalui model pembelajaran PjBL dan media power point

Penulis

Hermin Susilowati

Tanggal

24 November 2022


A. Situasi (Latar Belakang)

Siswa kelas VI SD Negeri 1 Bunder kurang berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil observasi, siswa cenderung asyik berbicara sendiri dengan temannya ketika guru sedang menjelaskan pelajaran. Permasalahan kurangnya minat belajar siswa di kelas disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut.

1)     Siswa kurang tertarik dengan kegiatan pembelajaran.

2)     Guru belum menggunakan media dan model pembelajaran inovatif.

Berdasarkan permasalahan tersebut, guru perlu melaksanakan pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa di kelas. Oleh karena itu, guru menyusun pembelajaran dengan model Project Based Learning agar siswa aktif belajar di kelas. Selain itu, guru juga mendesain media pembelajaran yang menarik, yaitu dengan media video interaktif agar siswa dapat tertarik dengan kegiatan pembelajaran. Kolaborasi model dan media pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi praktik baik (Best Practice) yang dapat meningkatkan minat belajar siswa di kelas.

Sebagai guru kelas, saya bertanggung jawab untuk menyusun pembelajaran inovatif agar suasana belajar di kelas mengasyikan dan siswa memiliki minat yang tinggi dalam belajar. Beberapa peran saya dalam praktik ini adalah sebagai berikut.

1)     Menyusun RPP dengan menerapkan model Project Based Learning

2)     Membuat media power point dan video interaktif

3)     Membuat alat peraga berupa rangkaian listrik paralel sederhana

Menyusun kuis dengan menggunakan Quizezz

B. Tantangan

Berikut ini adalah beberapa tantangan yang dihadapi guru selama melaksanakan praktik baik.

1)  Pemilihan materi dan tugas proyek yang sesuai dengan model pembelajaran Project Based Learning. Pemilihan materi dan tugas proyek yang sesuai cukup membutuhkan waktu, karena guru harus mempertimbangkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan proyek tersebut.

2)  Kesulitan dalam pembuatan video interaktif. Guru mengalami kesulitan dalam pembuatan video interaktif karena guru belum terbiasa dalam merekam video menggunakan green screen dan belum terbiasa dalam melakukan editing video pembelajaran.

3) Guru perlu menyiapkan cadangan alat dan bahan untuk pembuatan proyek. Hal ini untuk mengantisipasi apabila alat dan bahan yang dibawa oleh siswa tidak cukup maupun rusak.

4)   Kesulitan dalam menyiapkan laptop yang akan digunakan siswa untuk mengerjakan latihan soal dengan quizezz. Hal ini dikarenakan jumlah laptop sekolah terbatas dan belum adanya komputer yang memadai di sekolah.

Pihak yang terlibat dalam praktik ini adalah sebagai berikut.

1)     Dosen pembimbing dan guru pamong yang telah memberikan arahan dari proses mengidentifikasi masalah, menentukan solusi, dan penyusunan perangkat pembelajaran inovatif.

2)  Kepala sekolah yang telah berperan dalam memberikan masukan terhadap penentuan solusi masalah.

3)  Rekan sejawat (guru), memberikan masukan dalam penentuan solusi dan membantu meminjamkan laptop yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

4) Siswa yang telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan semangat sesuai dengan sintaks model pembelajaran PjBL


C. Aksi

Langkah-langkah yang dilakukan guru untuk menghadapi berbagai tantangan dalam proses praktik baik adalah sebagai berikut.

1)  Pemilihan materi dan tugas proyek yang sesuai dengan model pembelajaran Project Based Learning.

Melihat kembali silabus dan memilih materi yang dapat dilaksanakan dengan model PjBL. Setelah itu guru meminta pendapat atau masukan dari rekan guru terhadap materi dan tugas proyek yang telah dipilih.

2)     Kesulitan dalam pembuatan video interaktif.

Mencari informasi cara membuat video interaktif di youtube dan belajar dari youtube cara mengedit video menggunakan filmora.

3)     Guru perlu menyiapkan cadangan alat dan bahan untuk pembuatan proyek.

Mempersiapkan alat dan bahan cadangan sehari sebelum praktik pembelajaran.

4)     Kesulitan dalam menyiapkan laptop yang akan digunakan siswa untuk mengerjakan latihan soal dengan quizezz.

Meminjam laptop dari rekan guru.

 Proses pembelajaran praktik baik (best practice)

Tahap 1. Penentuan Pertanyaan Mendasar

  1. Peserta didik mengamati contoh penggunaan rangkaian listrik paralel dalam kehidupan sehari-hari yang disajikan pada power point. (Critical thinking, TPACK, ICT, PPK-Mandiri)
  2. Peserta didik bertanya jawab tentang apa yang mereka ketahui tentang rangkaian listrik  paralel  (Critical thinking, Communication)
  3.  Peserta didik diajak untuk berpikir:

Apa kelebihan rangkaian listrik  paralel ?

Apa kekurangan rangkaian listrik  paralel ?

Bagaimana cara menyusun rangkaian listrik  paralel ?

Apa ciri-ciri rangkaian listrik  paralel? (Critical thinking)

 Tahap 2 Mendesain Perencanaan Proyek

  1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari dua sampai tiga siswa (Collaboration)
  2. Setiap kelompok dibagikan LKPD yang akan dikerjakan.
  3. Peserta didik menyimak tayangan video tentang kelebihan dan kekurangan rangkaian listrik parallel pada link https://www.youtube.com/watch?v=L57Ap0l8w 
  4. Peserta didik menyimak tayangan video tentang pembuatan rangkaian listrik  paralel  pada link https://www.youtube.com/watch?v=L57Ap0l8w ( TPACK, Mandiri)
  5. Setelah menyimak video pembelajaran, peserta didik melakukan diskusi untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan rangkaian listrik parallel serta langkah-langkah dalam pembuatan rangkaian listrik parallel sederhana.
  6. Peserta didik dibimbing oleh guru menentukan aturan pembuatan rangkaian listrik parallel sederhana, yang meliputi:

·        Waktu pembuatan produk (rangkaian listrik paralel) kurang lebih selama 60 menit.

·        Rangkaian listrik yang dibuat adalah rangkaian parallel dengan dua lampu.

 Tahap 3 Menyusun Jadwal

  1. Peserta didik dengan dibimbing guru menyusun jadwal penyelesaian produk rangkaian listrik paralel. Berikut ini adalah jadwal dalam membuat proyek (Communication, Collaboration)
  2. Bersama dengan kelompoknya, peserta didik menuliskan alat dan bahan serta langkah kerja untuk membuat rangkaian listrik  paralel .(Collaboration. Gotong Royong)
  3. Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya untuk menggambarkan desain rangkaian listrik  paralel  yang akan dibuat (Collaboration, Creativity, Gotong Royong)
  4. Peserta didik mengerjakan soal latihan dengan quizezz secara berkelompok

 Tahap 4. Monitoring peserta didik dan kemanjuan proyek

  1. Peserta didik mengerjakan proyek membuat rangakaian listrik parallel dengan dimonitoring oleh guru. Guru menanyakan:

a)     Apakah ada kesulitan dalam mengerjakan proyek membuat rangkaian listrik anak-anak?

b)     Sudah sejauh mana perkembangan anak-anak dalam  membuat rangkaian listrik paralel? (Communication, Collaboration, Creativity, P5)

c)     Peserta didik menyampaikan masalah atau kesulitan yang dialami selama menyelesaikan proyek  membuat rangkaian listrik (Communication)

       2. Peserta didik bersama guru mendiskusikan bagaimana mengatasi masalah yang dialami oleh                peserta didik (Communication)

  Tahap 5. Menguji Hasil

  1. Peserta didik melakukan presentasi hasil percobaan pembuatan rangkaian listrik  paralel  di depan kelas. (Communication, P3
  2.  Peserta didik lain memberikan tanggapan terhadap rangkaian listrik parallel yang telah dibuat oleh peserta didik yang sedang melakukan presentasi. (Critical Thinking, HOTS-C5)
  3. Setelah selesai melakukan presentasi, siswa menyimpulkan kelemahan dan kelebihan rangkaian listrik parallel serta langkah pembuatan rangkaian listrik parallel. (HOTS-C5)

 Tahap 6. Mengevaluasi Pengalaman

  1. Peserta didik mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan (selama proses pembuatan proyek membuat rangkaian listrik paralel)
  2. Peserta didik mengumpulkan LKPD kepada guru untuk dinilai.

 Sumber daya dan materi yang diperlukan dalam melaksanakan strategi ini:

  1.  Peralatan editing video (laptop, greenscreen, handphone, microphone)
  2. Alat dan bahan proyek (baterai, lampu, dudukan lampu, sakelar, kabel, gunting, selotip)
D. Refleksi
Dampak praktik baik
  1. Siswa aktif dan bersemangat dalam belajar.
  2. Pembelajaran menjadi menyenangkan
  3. Siswa menunjukkan kreativitas dan kemandirian dalam menyelesaikan proyek
  4. Siswa lebih percaya diri ketika mempresentasikan proyek yang telah dibuat.
  5. Hasil belajar siswa meningkat setelah dilaksanakan model pembelajaran PjBL. Berikut ini adalah tabel ketuntasan belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan PjBL

Berdasarkan dampak yang telihat setelah praktik dilaksanakan, model pembelajaran PjBL dan media pembelajaran inovatif (power point dan video interaktif) efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa di kelas. Model PjBL ini sangat sesuai diterapkan terutama pada materi rangkaian listrik. Hal ini karena pada materi ini siswa perlu melakukan praktik langsung agar dapat memahami cara kerja rangkaian listrik, baik seri maupun paralel. Selain itu, media power point dan video interaktif dapat digunakan sebagai media yang dapat menarik perhatian siswa agar menyimak materi pembelajaran.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Akhir Pembatik Level 4 Tahun 2023

 Kegiatan pembaTIK level 4 dibagi menjadi dua, yakni kegiatan merancang dan mengimplementasikan inovasi pembelajaran dan melakukan kegiatan ...